Posts

Showing posts from March, 2017

Sejarah Perumusan Sumpah Pemuda

•       Kongres Pemuda adalah kongres nasional yang pernah diadakan 2 kali di Nusantara. Kongres Pemuda I diadakan tahun 1926 dan diikuti oleh seluruh organisasi pemuda . Kongres Pemuda I ini menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya. •       Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. •       Rapat pertama , Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) Waterlooplein . Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. •       Rapat kedua , Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan •       Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106,  Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerak

Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia

Dalam perkembangan sejarah perjuangan hak asasi manusia Socrates dan Plato dari Yunani Kuno dipandang sebagai pelopor dan peletak dasar hak asasi manusia. Dalam pembelajarannya dengan metode “ Dialog ” Plato mengajarkan untuk diakui dan ditegakkannya hak asasi manusia. Kesadaran akan pengakuan dan perlindungan HAM makin mengemuka ketika para raja bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Perkembangan dan perjuangan HAM : ™ Magna Charta, tahun 1215 di Inggris Magna Charta terlahir dengan dipelopori kaum bangsawan yang memaksa Raja mengeluarkan Magna Charta. Magna Charta berisi petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk, larangan penuntutan tanpa bukti-bukti yang sah, larangan penahanan, penghukuman, dan perampasan benda dengan sewenang-wenang. Apabila seseorang terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya. ™ Petition of Rights, tahun 1628 di Inggris Merupakan pernyataan-pernyataan mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Pe

Fungsi Tata Rias dan Tata Busana

Fungsi Tata Busana 1.       Memperjelas tema tari. Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. 2.       Membantu menghidupkan karakter dan peran penari. Artinya busana yang dikenakan penari sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya. 3.       Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari.  Artinya penari harus dapat membawakan tari tanpa terganggu oleh busananya. 4.       Memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika. Tarian yang dibawakan dengan tata busana yang baik tentunya akan lebih indah dan menarik untuk disaksikan. Fungsi Tata Rias 1.       Menyempurnakan penampilan wajah. Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang tidak sesuai dengan karakter tari yang di bawakan. 2.       Membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari. Tata rias berfungsi melukiskan watak tarian dengan mengubah tampilan wajah penari menyangkut aspek usia, ra

Kata Hubung

No Kelompok kata Kata hubung 1. Kata hubung koordinatif a.       Penambahan: dan b.       Pendampingan: serta c.        Pemilihan: atau d.       Perlawanan: sedangkan, padahal e.       Pertentangan: tetapi 2. Kata hubung korelatif Tidak hanya, tetapi juga, maupun, jangankan, entah, bukan hanya, melainkan juga, sedemikian rupa, sehingga, bukannya, melainkan 3. Kata hubung subordinatif a.       Tujuan: suapaya, agar, biar b.       Syarat: bila, jika, kalau, jikalau c.        Waktu: sejak, ketika, saat, semenjak d.       Pengandaian: seandainya, seumpama, andaikan e.       Alat: dengan, tanpa f.         Hasil: sehingga, sampai, maka g.       Sebab: karena, sebab, oleh karena

Struktur Teks Cerita fabel

Komplikasi :  Bagian ini tokoh utama berhadapan dengan masalah (problem). Bagian ini menjadi inti teks narasi/harus ada . Jika tidak ada masalah, masalah harus diciptakan   Orientasi :  Bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan masuk ketahap beikutnya. Resolusi :  Bagian ini merupakan kelanjutan dari komplikasi yaitu pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif. Koda:   Hikmah yang terdapat di dalam cerita

Pertumbuhan Ilmu Pada Masa Abbasiyah

1.       Pemerintahan Daulah Abbasiyah Daulah Abasiyah merupakan kelanjutan dari Daulah Ummayah. Daulah Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al –Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Abbas. Pola pemerintahan daulah abbasiyah berbeda – beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaaya berlangsung dari tahun 132 H (750 M) s.d 656 (1258M) Pemerintahan daulah Abbasiyah : a.        Peridoe pertama (132 -232 H/ 750 – 947 M) disebut periode pengaruh arab dan persia pertama b.       Peridoe kedua (232 – 334 H/ 847 – 945 M) disebut pengaruh turki pertama c.        Peridoe ketiga (334 – 447 H/ 945 – 1055 M) masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan Khalifah Abbasiyah. Disebut dengan masa pengaruh persia kedua d.       Periode keempat (447-590 H/ 1055-1194 M) masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam masa pemerintaham khalifah Abbasiyah: bisanya disebut dengan masa pengaruh turki kedua (dibawah kendali) kesultanan

Peran Kelembagaan dalam Pengolahan Sumber Daya Alam

a)     Lembaga operator Lembaga operator adalah lembaga yang secara langsung melaksanakan pengelolaan terhadap sumber daya alam. Kegiatan yang dilakukan oleh lembaga operator meliputi pengambilan sumber daya alam, pengolahan, dan pemasaran. Bentuk-bentuk  lembaga operator adalah BUMN, BUMS dan Koperasi. 1)      BUMN (Badan Usaha Milik Negara)       Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Para pegawai BUMN termasuk dalam Pegawai Negeri Sipil (PNS). BUMN dapat berbentuk Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan).       BUMN memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi negara termasuk dalam pengelolaan SDA. BUMN juga melindungi sektor penting yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat Indonesia. Sektor penting yang dikelola BUMN meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, manufaktur, perta

Pengolahan Sumber Daya Alam

Pemanfaatan sumber daya alam harus mengutamakan prinsip optimal dan efisien. Hal ini dikarenakan sumber daya alam yang tersedia sekarang tidak hanya diperuntukkan untuk generasi sekarang saja, tetapi juga diperuntukkan untuk generasi yang akan datang. UUD 1945 pasal 33 ayat 3 menyebutkan bahwa “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Berdasarkan UUD 1945 bahwa seluruh sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi Indonesia ini merupakan milik negara dan harus dipergunakan untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat. 1.       Prinsip prinsip pengolahan Sumber Daya Alam (SDA) a.       Optimal Optimalisasi sumber daya alam dapat berupa pemanfaatan sumber daya alam dengan cara mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian demi kepentingan negara dan rakyat, tetapi tetap memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam tersebut dikemudian